MAKALAH
PSIKOLOGI
PEMBENTUKAN
SIKAP
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
I NYOMAN ADE INDRA WIRAWAN
WINDA
NARTIA
POLTEKKES
KEMENKES PALU
D III
KEPERAWATAN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembentukan sikap”
ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh matakuliah Psikologi Ibu Andi
bungawati SKM. M.Kes
Makalah ini ditulis dari hasil
penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan Psikologi, serta infomasi dari media massa yang berhubungan
dengan sikap sebagai dasar prilaku individu terhadap lingkungan sosial, tak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Psikologi atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah
wawasan kita mengenai Sikap dan pembentukan sikap, khususnya bagi penulis.
Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Palu
, 10 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang…………………………………………………………………1
1.2 Rumusan
masalah……………………………………………………………...1
1.3 Tujuan
penulisan………………………………………………………………1
1.4 Manfaat
penulisan……………………………………………………………..1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
sikap……………………………………………………………….2
2.2 Komponen
sikap……………………………………………………………….2
2.3 Klasifikasi
sikap……………………………………………………………….3
2.4 Ciri-ciri
sikap………………………………………………………………….3
2.5 Fungsi
sikap…………………………………….……………………………..4
2.6 Pembentukan
sikap…………………………………………………………….5
2.7 Faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap………………………………5
2.8 Sikap
positif dan negative……………………………………………………..8
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………..……………………………10
3.2 Saran……………………………………………...…………………………..10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sikap
mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Sikap
adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran,
dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling
penting dalam psikologi. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi hampir
selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok
sebagai salah satu bagian pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk
merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses
perubahannya.
Secara
definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang disiapkan
untuk memberikan tanggapan terhadap suatu obyek yang diorganisasikan melalui
pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung pada praktik
/ tindakan (Notoatmodjo, 2003).
1.2 Rumusan masalah
Dari permasalahan yang telah
diuraikan pada latar belakang maka permasalahan materi ini adalah :
1. Bagaimana defenisi sikap dan
bagian-bagiannya
2. Bagaimana pembentukan sikap itu
dilakukan
1.3 Tujuan
penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui defenisi sikap dan bagian-bagiannya
2 Mengetahui
bagaimana pembentukan sikap itu dapat dilakukan
1.4 Manfaat
penulisan
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan
dasar pengetahuan mengenai Deenisi sikap dan bagian-bagian dari sikap tersebut
2. Mempelajari
beberapa teori-teori dan pendapat tentang sikap
3. Agar
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pembentukan sikap
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sikap
Sikap
merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau Obyek Psikologi (Soekidjo N, 2003). Obyek psikologi di sini
meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya.
Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap
belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan
pre-disposisi tindakan atau perilaku.
Sikap
adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak
memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),
pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu
aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005).
Meskipun
ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat - pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan dalam diri manusia
yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan
perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang
sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
2.2 Komponen sikap
Sikap
seseorang ditentukan oleh kepuasan yang dirasakan sesuai harapannya. Konsep
sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan dan perilaku. Kemudian menurut
Azwar (2005), komponen-komponen sikap adalah
a. Kognitif
Kognitif
terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang selanjutnya
diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak.
b. Afektif
Menyangkut
masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu obyek, secara umum komponen
ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.
c. Konatif
Menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya.
2.3 Klasifikasi sikap
a. Sikap dapat pula diklasifikasikan
menjadi sikap individu dan sikap social (Gerungan, 2000).
b. Sikap sosial dinyatakan oleh
cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial, dan
biasanya dinyatakan oleh sekelompok orang atau masyarakat.
c. Sikap individu, adalah sikap yang
dimiliki dan dinyatakan oleh seseorang.
2.4 Ciri-Ciri sikap
Ciri-ciri
sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoadmodjo (2003) adalah :
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir
melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungannya
dengan obyeknya.
b. Sikap dapat berubah - ubah karena
itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada seseorang bila terdapat
keadaan - keadaan dan syarat - syarat tertentu yang mempermudah sikap pada
orang tersebut.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi
senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain
sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu
obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
d. Obyek sikap itu merupakan suatu hal
tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi
dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-
kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
2.5 Fungsi sikap
Menurut Katz
(1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a) Fungsi instrumental (fungsi
penyesuaian/fungsi manfaat)
Fungsi
ini berkaitan dengan sarana dan tujuan. Orang memandang sejauh mana obyek sikap
dapat digunakan sebagai sarana atau alat dalam rangka mencapai tujuan. Bila
obyek sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan
bersifat positif terhadap obyek tersebut. Demikian sebaliknya bila obyek sikap
menghambat pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap obyek
sikap yang bersangkutan.
b) Fungsi pertahanan ego
Ini
merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego atau
akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu orang yang bersangkutan
terancam keadaan dirinya atau egonya.
c) Fungsi ekspresi nilai
Sikap
yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk
mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan diri
seseorang akan mendapatkan kepuasan dapat menunjukkan kepada dirinya. Dengan
individu mengambil sikap tertentu akan menggambarkan keadaan sistem nilai yang
ada pada individu yang bersangkutan.
d) Fungsi pengetahuan
Individu
mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-pengalamannya. Ini
berarti bila seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu obyek,
menunjukkan tentang pengetahuan orang terhadap obyek sikap yang bersangkutan.
2.6 Pembentukan sikap
Sikap dapat
terbentuk atau berubah melalui empat macam:
1) Adopsi
Kejadian
- kejadian dan peristiwa - peristiwa yang terjadi berulang - ulang dan terus
menerus, lama - kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan
mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
2) Diferensiasi
Dengan
berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya
usia, maka ada hal - hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri
lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri
pula.
3) Integrasi
Pembentukan
sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang
berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk sikap menegenal
hal tersebut.
4) Trauma
Trauma
adalah pengalaman yang tiba - tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan
mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman - pengalaman yang
traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap.
2.7 Faktor yang mempengaruhi pembentukan
sikap
Pada
dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi
antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap dapat
pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami
perubahan.
Sesuai
yang dinyatakan oleh Sheriff & Sheriff (1956), bahwa sikap dapat berubah
karena kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar, sikap
tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan sikap senantiasa akan
berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan dengan objek teretntu (Hudaniah,
2003).
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, antara lain:
1. Faktor internal
yaitu cara
individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang
datang akan diterima atau ditolak.
a. Faktor Genetik dan Fisiologik
Faktor ini
berperan penting dalam pembentukan sikap melalui kondisi – kondisi fisiologik.
Misalnya
waktu masih muda, individu mempunyai sikap negatif terhadap obat-obatan, tetapi
ia menjadi biasa setelah menderita sakit sehingga secara rutin harus mengkonsumsi
obat – obatan tertentu.
b. Pengalaman pribadi
Untuk dapat
menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan
yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan
emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
Menurut Oskamp, dua aspek yang secara khusus memberi sumbangan dalam membentuk
sikap.
Pertama
adalah peristiwa yang memberikan kesan kuat pada individu (salient incident),
yaitu peristiwa traumatik yang merubah secara drastis kehidupan individu,
misalnya kehilangan anggota tubuh karena kecelakaan.
Kedua yaitu
munculnya objek secara berulang - ulang (repeated exposure). Misalnya, iklan
kaset musik. Semakin sering sebuah musik diputar di berbagai media akan semakin
besar kemungkinan orang akan memilih untuk membelinya.
c. Kebudayaan
B.F. Skinner
(dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam
membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku
yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran)
yang dimiliki.
Contoh :
Sikap orang kota dan orang desa berbeda terhadap kebebasan dalam pergaulan.
d. Faktor Emosional
Tidak semua
bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari
oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera
berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap
yang lebih persisten dan lebih tahan lama.
Contoh: Prasangka
(sikap tidak toleran, tidak fair)
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu keadaan – keadaan yang ada di luar
individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
a. Pengaruh orang tua
Orang
tua sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan anak-anaknya. Sikap orang tua
akan dijadikan role model bagi anak-anaknya.
Misalnya, orang tua pemusik, akan cenderung melahirkan anak-anak yang juga senang musik.
Misalnya, orang tua pemusik, akan cenderung melahirkan anak-anak yang juga senang musik.
b. Kelompok sebaya atau kelompok
masyarakat
Pada
umumnya, individu bersikap konformis (sesuai) atau searah dengan sikap orang
orang yang dianggapnya penting. Ada kecenderungan bahwa seorang individu
berusaha untuk sama dengan teman sekelompoknya. Kecenderungan ini antara lain
dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
Misalnya
seorang anak nakal yang bersekolah dan berteman dengan anak - anak santri
kemungkinan akan berubah menjadi tidak nakal lagi.
c. Media massa
Sebagai
sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi
tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan
dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
Misalnya,
media massa banyak digunakan oleh partai politik untuk mempengaruhi masyarakat
dalam pemilihan umum.
d. Institusi / Lembaga Pendidikan dan
Agama
Sebagai
suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral
dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara
sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan
dari pusat keagamaan serta ajaran - ajarannya.
2.8 Sikap psitif dan negative
Dalam
pergaulan sehari - hari kita dapat menemukan dua sikap/perilaku, yaitu perilaku
positif dan perilaku negatif. Orang yang memiliki sikap negatif umumnya
perilakunya tidak menyenangkan dan membuat orang lain merasa tidak betah
bersamanya. Ia cenderung merugikan orang lain. Sebaliknya orang yang memiliki
sikap positif umumnya kehadirannya didambakan, menyenangkan, dan orang merasa
betah bersamanya. Kehadirannya cenderung menguntungkan berbagai pihak. Sikap
positif mendukung hidup bersamanya.
Menurut Heri
Purwanto (1998:63), sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat
negatif:
1. Sikap positif kecenderungan tindakan
adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.
2. Sikap negatif terdapat kecenderungan
untuk menjauhi, menghindari, membenci tidak menyukai obyek tertentu.
Secara ringkas, sikap positif artinya perilaku baik yang
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang berlaku dalam
masyarakat.Sedangkan sikap negatif ialah sikap yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat atau bahkan
bertentangan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari materi yang telah di jelaskan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan keadaan dalam diri manusia
yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dari diri individu atau dalam
kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau
kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan
untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Pembentukap sikap bukan merupakan
suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan
sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil
belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan.
3.2 Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk
saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR
PUSTAKA
H. Djaali. 2008.
Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Anonim a. 2008. Faktor –
Faktor yang mempengaruhi sikap ( Online ) http: // www.Sikap. Com
Sri Utami Rahayuningsih .
2008. Sikap ( Attitude ) (Online ) http:// www.Atttitude,blogspot. Com
Fitri. 2008. Pengertian
Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com
Hanurawan Fattah.
Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung :Rosada
Sarwono Sarlito.
Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers
bermanfaat sekali
ReplyDeletehttp://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fyantox_ska.wordpress.com
Makasih ya ilmunya bermanfaat nih.
ReplyDeleteAyo Belajar psikologi memang menyenangkan.
Kalau ada waktu mampir ke sini kakak:
- Pengertian Aspek Kebahagiaan atau Happiness
- Struktur Kepribadian Menurut Freud
oke mantap
ReplyDelete